Jakarta - Mungkin kita sudah sering mendengar istilah
overclock, tapi mungkin sebagian dari kita belum tahu apa itu sebenarnya
overclock? secara garis besar
overclock dapat diartikan sebagai mengoperasikan perangkat melebihi standar yang telah diterapkan oleh pembuatnya. Beberapa perangkat keras yang kerap menjadi 'korban' para overclocker-- sebutan bagi para pelaku overclock-- adalah prosesor, kartu grafis, dan memory RAM.
Meng-
overclock sebuah perangkat bukanlah tanpa risiko. Hardware yang menjadi korban
overclock bisa saja mengalami kerusakan yang fatal. Apalagi jika akan digunakan untuk menunjang aplikasi sehari-hari, tentunya umur dari perangkat tersebut akan semakin singkat.
Lalu kenapa perlu melakukan
overclock? Dengan melakukan
overclock pengguna akan mendapatkan ekstra performa dari perangkat yang telah digunakan. Hal itulah yang akhirnya mendorong para pengguna komputer dengan dana terbatas untuk melakukan
overclock.
Kini
overclock bukan hanya saja menjadi solusi hemat untuk meningkatkan performa komputer, namun makin mengarah ke seni, hobi dan memuaskan rasa penasaran. Hal itu makin diperkuat dengan makin maraknya kompetisi overclock di Indonesia. Bukan hanya untuk unjuk kebolehan, tetapi terkadang sekadar untuk memuaskan hasrat ingin tahu.
Bagaimana Awal Melakukan Overclocking?Untuk dapat memaksimalkan
overclocking diperlukan beberapa pendukung, misalnya jika pengguna ingin melakukan
overclock prosesor, tentunya hal tersebut juga harus diimbangi oleh sebuah pendingin ekstra maupun motherboard yang memadai.
Untuk percobaan kali ini
, coba melakukan
overclocking ringan, dengan menggunakan Core i7 965 sebagai 'korban'-nya. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah Front Side Bus (FSB).
FSB dapat dikatakan sebagai kecepatan komunikasi antara prosesor dengan memori. Menaikkan kecepatan FSB adalah tehnik dasar untuk melakukan
overclocking. Pengguna dapat menentukan sendiri kecepatan FSB melalui BIOS, tentunya hal tersebut harus didukung dengan motherboard yang memadai.
Perlu diketahui, FSB memiliki kecepatan yang sangat erat hubungannya dengan memori. Tidak peduli jika pengguna menggunakan jenis memori DDR1, DDR2 ataupun DDR3 kecepatan memori akan selalu 2 kali lipat dari kecepatan FSB. Walaupun ada beberapa motherboard yang menerapkan rasio perbandingan 1 banding 1,33.
Misalnya DDR2 800, hal ini dapat asumsikan bahwa kecepatan FSB berada pada 200MHz. Kenapa begitu
? Karena memori selalu berlari 2 kali lebih cepat daripada FSB, yaitu 400MHz, sedangkan makna DDR sendiri adalah
Double Data Rate, yang berarti kecepatan memori kembali ditingkatkan menjadi 2 kali lipat.